Kamis, 25 Maret 2010

Memelihara Tidur

Tidur adalah mekanisme penting yang bertujuan memberikan kesempatan tubuh agar beristirahat secara total. Istirahatnya organ-organ pencernaan, otot rangka, panca indera, dan otak sebagai alat berpikir, akan memberikan kesempatan tubuh untuk memfokuskan seluruh sumber dayanya untuk revitalisasi dan rejuvenasi sel-sel tubuh. Orang yang cukup tidur akan awet muda dan badannya sehat. Sedangkan gangguan tidur akan mebuat seseorang menjadi tidak bugar dan tidak sehat.
Ada 3 hal paling penting yang sangat perlu diperhatikan dalam hal tidur:
1. Kapan kita harus tidur
Rasulullah SAW mengajarkan tidur secepatnya, yaitu sekitar jam 9 malam dan bangun cepat yaitu pada 1/3 malam, sekitar jam 3 pagi. Keadaan bangun menjelang subuh ini dimanfaatkan untuk shalat tahajjud, membaca Al-qur’an dan bermunajat kepada Alloh. Sepajang hayatnya, Rasululloh tidak pernah meninggalkan shalat tahajjud. Shalat tahajjud juga merupakan satu-satunya shalat sunnah yang disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an. Bahkan, Alloh menjanjikan kedudukan yang terpuji bagi pelaksana shalat tahajjud.
Alloh menciptakan malam hari sebagai waktu untuk istirahat. Meskipun begitu, tidur bisa dilakukan di luar waktu itu bila kita mengalami kelelahan atau kita sedang menerima ujian Alloh berupa sakit.
Kita juga tidak dianjurkan untuk tidur diwaktu sore hari selepas shalat ashar. Juga untuk tidak tidur segera sehabis makan. Larangan tidur sehabis makan adalah sebagaimana anjuran dari Rasululloh. Beliau mengatakan bahwa ini akan membuat hati menjadi keras. Rasululloh memerintahkan kita agar setelah makan malam berdzikir untuk membantu pencernaan makanan. Dari aspek kedokteran modern, alasan ini sangat bisa diterima, mengingat bahwa tidur dalam keadaan pencernaan makanan belum diselesaikan, akan berbahaya bagi kesehatan, yaitu mengganggu proses pencernaan, meningkatkan resiko serangan jantung, dan membuat tubuh tidak bisa bekerja secara optimal dalam menjalankan fungsi revitalisasi sel-sel, sehingga akan mengganggu kenyenyakan tidur . Orang tidak dapat mencapai deep sleep, yaitu suatu keadaan seseorang beristirahat total.

2. Berapa lama kita harus tidur
Penelitian kedokteran yang masih beroegang kepada teori lama menunjukkan bahwa lama waktu tidur ideal orang dewasa adalah berkisar 6-8 jam. Penelitian kedokteran terbaru, bangun 1/3 malam yang diikuti shalat tahajjjud akan memperbaiki kekebalan tubuh melatih kemampuan seseorang menyesuaikan diri terhadap perubahan irama sirkadian. Shalat tahajjud yang dilaksanakan dengan tulus, khusyuk, dan kontinyu akan membuat kadar GABA, kortisol dan reseptor antagonisnya menjadi normal, membebaskan kita dari stress, meningkatkan kekebalan tubuh bahkan membantu dalam pengobatan kanker.

3. Posisi Tidur
Posisi tidur yang dianjurkan Rasululloh adalah miring ke kanan dengan tangan diletakkan mengganjal kepala. Posisi miring ke kanan adalah untuk menjaaga agar selama tidur kita tidak melakukan penekanan organ lambung dan jantung. Seperti diketahui bahwa didada sebelah kiri ada 2 organ beSar yang vitaL, yaitu jantung dan lambung. Pada saat awal berbaring. Rasululloh sesekali memiringkan badannya kekiri dalam waktu sebentar, dengan tujuan untuk membantu mencairkan makanan di lambung agar tidak menggumpal.
Adapun penggunaan tangan untuk mengganjal kepala agar jika kita tidur miring kekanan tidak membebanin bahu kanan kita. Ketika bangun tidur, Rasululloh berdiri sejenak lalu berjalan. Kemudian Nabi segera minum air, dilanjutkan degan bersiwak, baru kemudian wudhu dan melakukan shalat malam.
Demikianlah pola tidur Rasululloh yang benar-benar memperhatikan aspek kesehatan secara lengkap, yaitu cukup waktu,posisi yang logis, persiapan tidur yang benar, dan tidak berlebih-lebihan dalam tidur karena Rasululloh mengatakan bahwa tidur akan melemahkan akal.
Dikutip dari : dr. Mohammad Ali Toha Assegaf, Smart Healing.2007. Pustaka AlKautsar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar